Selasa, 30 Juni 2015

Artikel : Peran Penting Guru

MAKNA PENTING GURU

A. ARTI PENTING GURU
“Guru digugu lan ditiru
Demikian sekelumit bebasan jawa yang sering kita dengar dalam telinga kita sejak kecil. Sejak kita masih duduk dalam bangku sekolah dasar mungkin sudah tidak asing dengan penggambaran ini. Bebasan ini adalah merupakan penggambaran tentang peran penting guru yang memiliki peran yang sangat krusial dalam rangka untuk mengubah peradaban yang maju, stagnan atau bahkan kemunduran peradaban juga ditentukan pula oleh peran guru ini.
Peran guru di sini sangat signifikan dalam membimbing para siswanya sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhammad Ali yang dikutip oleh Nazarudin dalam bukunya Manajemen Pembelajaran implementasi Konsep, Karakteristik dan metodologi pendidikan Agama Islam di sekolah umum, mengungkapkan bahwa guru pemegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, termasuk karakteristik dan problem belajar yang mereka hadapi.[1] Hal ini dikarenakan orang yang yang paling sering berinteraksi dalam proses pembelajaran adalah guru, sehingga ditangan gurulah letak keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating learning). Keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain-lain.
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.[2]
Sebagai  seorang  pendidik  profesional,  guru  hendaknya  dapat menjadi  teladan bagi anak didiknya. Dalam  menjaga  hubungan  dengan  peserta  didik,  seorang  guru  mempunyai prinsip membimbing  peserta  didik,  bukan  hanya mengajar  atau  mendidik  saja. Sehingga dengan prinsip membimbing peserta didik maka anak akan merasa nyaman dan proses belajar mengajar dapat berjalan lancar.
Guru seharusnya menyadari bahwa mengajar merupakan suatu pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah. Sebaliknya mengajar sifatnya sangat komplek karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis dan didaktif secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan., oleh karena itu, guru harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan.

B. PERAN PENTING GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Guru adalah penentu sebuah sketsa pendidikan. Dalam konteks ini bisa dijelaskan bahwa, guru memiliki sebuah peran pennting dalam menumbuhkan peradaban maju atau tidaknya bangsa. Arah pendidikan mahu dibawa kemana adalah tugas guru untuk menjawab itu. Walupun grand besarnya adalah pemerintah selaku otoritatif dari pembuat kebijakan pendidikan melaui sistem pelaksanaan pendidikan. Kurikulum menjadi standarisasi pelaksanaan pendidikan yang digunakan untuk mencari format ideal pendidikan.
Seorang guru harus dibekali dengan kemampuan/kompetensi yang memadahi untuk bisa mengaktualisasikan dirinya dalam rangka membentuk watak bangsa yang baik. Guru harus berperan sebagai bapak juga berperan sebagai ibu. Dalam artian guru harus bisa memimpin / mengelola kelas dengan baik, selain itu guru harus memiliki sifat lemah lembut.
Guru harus memiliki kompetensi dalam bidangnya mengajar, kompetensi menyangkut berbagai hal untuk lebih baik. Kompetensi bukan hanya diwujudkan dengan ijzah di sekolah yang favorit akan tetapi kompetensi diwujudkan dalam keseriusan dan kepiawaian dalam membawakan materi dan mengelola kelas. Ini yang mungkin sampai sekarang guru-guru kita (termasuk kita) untuk lebih serius menggapai mimpi.
Tugas utama guru dalam pembelajaran ini sangat penting dikarenakan guru merupakan penentu keberhasilan atau kegagalan pembelajaran, tetapi posisi dan peranannya sangat penting. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesuksesan dalam proses pembelajaaran, guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai aspek yang mendukung ke arah keberhasilan. Seorang guru yang hanya mengajar berdasarkan tradisi atau kebiasaan yang telah dijalani selama bertahun-tahun, tanpa mempertimbangkan berbagai ketrampilan teoritis maupun teknis yang mendukung profesionalitasnya, tentu akan memberikan hasil pembelajaran yang kurang sesuai dengan harapan. Sebaliknya, guru yang terus-menerus berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, tentu akan menghasilkan proses yang jauh lebih baik.[3]
Dalam proses pembelajaran guru merupakan seorang yang harus siap untuk bisa menyalurkan keilmuannya kepada siswa. Guru dalam hal ini dia (guru) sebagai objek percontohan siswa. Guru yang tidak siap dengan materi dan ketika berhadapan dengan muridnya pastinya akan diledek bahkan bisa jadi bahan ejekan muridnya.
Tugas utama guru dalam proses pembelajaran ini sangat penting dikarenakan guru merupakan penentu keberhasilan atau kegagalan pembelajaran, tetapi posisi dan peranannya sangat penting. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesuksesan dalam proses pembelajaaran, guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai aspek yang mendukung ke arah keberhasilan. Seorang guru yang hanya mengajar berdasarkan tradisi atau kebiasaan yang telah dijalani selama bertahun-tahun, tanpa mempertimbangkan berbagai ketrampilan teoritis maupun teknis yang mendukung profesionalitasnya, tentu akan memberikan hasil pembelajaran yang kurang sesuai dengan harapan. Sebaliknya, guru yang terus-menerus berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, tentu akan menghasilkan proses yang jauh lebih baik.[4]
Untuk itu, profesionalisme guru saat ini sangat ditekankan untuk menjadi syarat guru bisa menjadi tolok ukur peningkatan kualitas pendidikan. Dalam konteks ini memang bagi guru baik setingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi guru harus menyiapkan perangkat mengajar dan harus siap sedia setiap bertatap muka dengan para siswanya. Guru haruss membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Proggram tahunan (prota), program semester (prommes), standar kompetensi, sampai dengan alat peraga dalam mengajar guru disyaratkan untuk memiliki skill tersebut.
Kompetensi guru menjadi sebuah taruhan untuk perubahan peradaban ke depan. Guru dituntut semaksimal mungkin untuk mengabdikan diri sepenuhnya di lembaga pendidikan dimana dia berada. Karena itu, guru saat ini sudah mulai berangsur-angsur mendapatkan haknya karena beban kerjasnya dituntut maksimal. Terbukti dengan adanya proses sertifikasi dan tunjangan fungsional bagi guru non PNS paling tidak regulasi ini memberikan pencerahan kepada guru untuk bisa lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, sarana fisik lembaga sudah cukup baik dan hampir merata kecuali yang ada di daerah terluar yang tentunya kita kecualikan saat ini. Semoga dengan adanya regulasi yang jelas terhadap guru dan lembaga pendidikan ini, kedepan pendidikan Indonesia bisa lebih baik dari saat ini.






[1] Nazarudin, Manajemen Pembelajaran implementasi Konsep, Karakteristik dan metodologi pendidikan Agama Islam disekolah umum, (Yogyakarta : Teras, 2007), 160.
[2] Http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/06/peran-guru-dalam-proses-pendidikan/
[3] Naim, Materi Penyusunan,.1.
[4] Ngainun Naim dan Achmad Patoni, Materi Penyusunan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (MPDP PAI), (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007), 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar