MAKNA PENTING GURU
A.
ARTI PENTING GURU
“Guru
digugu lan ditiru
”
Demikian
sekelumit bebasan jawa yang sering kita dengar dalam telinga kita sejak kecil.
Sejak kita masih duduk dalam bangku sekolah dasar mungkin sudah tidak asing
dengan penggambaran ini. Bebasan ini adalah merupakan penggambaran tentang
peran penting guru yang memiliki peran yang sangat krusial dalam rangka untuk
mengubah peradaban yang maju, stagnan atau bahkan kemunduran peradaban juga
ditentukan pula oleh peran guru ini.
Peran guru di sini sangat signifikan
dalam membimbing para siswanya sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhammad Ali
yang dikutip oleh Nazarudin dalam bukunya Manajemen Pembelajaran
implementasi Konsep, Karakteristik dan metodologi pendidikan Agama Islam di
sekolah umum, mengungkapkan bahwa guru pemegang peranan sentral dalam
proses belajar mengajar, termasuk karakteristik dan problem belajar yang mereka
hadapi.[1]
Hal ini dikarenakan orang yang yang paling sering berinteraksi dalam proses
pembelajaran adalah guru, sehingga ditangan gurulah letak keberhasilan atau
kegagalan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Peran utama guru dalam pembelajaran
yaitu menciptakan keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi
proses belajar (facilitating learning). Keteraturan di sini mencakup
hal-hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran,
seperti : tata letak tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi
peserta didik dengan sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk
dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar,
pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem yang mendukung proses
pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain-lain.
Sejalan dengan tantangan kehidupan
global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin
kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus harus lebih
dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru
di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well
informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh,
berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru
bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.[2]
Sebagai
seorang pendidik profesional,
guru hendaknya dapat menjadi
teladan bagi anak didiknya. Dalam
menjaga hubungan dengan
peserta didik, seorang
guru mempunyai prinsip membimbing peserta
didik, bukan hanya mengajar atau
mendidik saja. Sehingga dengan
prinsip membimbing peserta didik maka anak akan merasa nyaman dan proses
belajar mengajar dapat berjalan lancar.
Guru seharusnya menyadari bahwa mengajar
merupakan suatu pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah. Sebaliknya mengajar
sifatnya sangat komplek karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis dan
didaktif secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa
mengajar di sekolah berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan., oleh karena
itu, guru harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan belajar atau
kedewasaan.
B. PERAN PENTING GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Guru adalah penentu sebuah sketsa
pendidikan. Dalam konteks ini bisa dijelaskan bahwa, guru memiliki sebuah peran
pennting dalam menumbuhkan peradaban maju atau tidaknya bangsa. Arah pendidikan
mahu dibawa kemana adalah tugas guru untuk menjawab itu. Walupun grand besarnya
adalah pemerintah selaku otoritatif dari pembuat kebijakan pendidikan melaui sistem
pelaksanaan pendidikan. Kurikulum menjadi standarisasi pelaksanaan pendidikan
yang digunakan untuk mencari format ideal pendidikan.
Seorang guru harus dibekali dengan
kemampuan/kompetensi yang memadahi untuk bisa mengaktualisasikan dirinya dalam
rangka membentuk watak bangsa yang baik. Guru harus berperan sebagai bapak juga
berperan sebagai ibu. Dalam artian guru harus bisa memimpin / mengelola kelas
dengan baik, selain itu guru harus memiliki sifat lemah lembut.
Guru harus memiliki kompetensi dalam
bidangnya mengajar, kompetensi menyangkut berbagai hal untuk lebih baik.
Kompetensi bukan hanya diwujudkan dengan ijzah di sekolah yang favorit akan
tetapi kompetensi diwujudkan dalam keseriusan dan kepiawaian dalam membawakan
materi dan mengelola kelas. Ini yang mungkin sampai sekarang guru-guru kita
(termasuk kita) untuk lebih serius menggapai mimpi.
Tugas utama guru dalam pembelajaran ini
sangat penting dikarenakan guru merupakan penentu keberhasilan atau kegagalan
pembelajaran, tetapi posisi dan peranannya sangat penting. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan kesuksesan dalam proses pembelajaaran, guru harus melengkapi
dirinya dengan berbagai aspek yang mendukung ke arah keberhasilan. Seorang guru
yang hanya mengajar berdasarkan tradisi atau kebiasaan yang telah dijalani
selama bertahun-tahun, tanpa mempertimbangkan berbagai ketrampilan teoritis
maupun teknis yang mendukung profesionalitasnya, tentu akan memberikan hasil
pembelajaran yang kurang sesuai dengan harapan. Sebaliknya, guru yang
terus-menerus berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, tentu akan
menghasilkan proses yang jauh lebih baik.[3]
Dalam proses pembelajaran guru merupakan
seorang yang harus siap untuk bisa menyalurkan keilmuannya kepada siswa. Guru
dalam hal ini dia (guru) sebagai objek percontohan siswa. Guru yang tidak siap
dengan materi dan ketika berhadapan dengan muridnya pastinya akan diledek
bahkan bisa jadi bahan ejekan
muridnya.
Tugas utama
guru dalam proses pembelajaran ini sangat penting dikarenakan guru merupakan penentu
keberhasilan atau kegagalan pembelajaran, tetapi posisi dan peranannya sangat
penting. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesuksesan dalam proses
pembelajaaran, guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai aspek yang mendukung
ke arah keberhasilan. Seorang guru yang hanya mengajar berdasarkan tradisi atau
kebiasaan yang telah dijalani selama bertahun-tahun, tanpa mempertimbangkan
berbagai ketrampilan teoritis maupun teknis yang mendukung profesionalitasnya,
tentu akan memberikan hasil pembelajaran yang kurang sesuai dengan harapan.
Sebaliknya, guru yang terus-menerus berusaha meningkatkan kapasitas dan
kapabilitasnya, tentu akan menghasilkan proses yang jauh lebih baik.[4]
Untuk itu, profesionalisme
guru saat ini sangat ditekankan untuk menjadi syarat guru bisa menjadi tolok
ukur peningkatan kualitas pendidikan. Dalam konteks ini memang bagi guru baik
setingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi guru harus menyiapkan perangkat
mengajar dan harus siap sedia setiap bertatap muka dengan para siswanya. Guru
haruss membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Proggram tahunan
(prota), program semester (prommes), standar kompetensi, sampai dengan alat
peraga dalam mengajar guru disyaratkan untuk memiliki skill tersebut.
Kompetensi guru menjadi sebuah taruhan
untuk perubahan peradaban ke depan. Guru dituntut semaksimal mungkin untuk
mengabdikan diri sepenuhnya di lembaga pendidikan dimana dia berada. Karena
itu, guru saat ini sudah mulai
berangsur-angsur mendapatkan haknya karena beban kerjasnya dituntut maksimal. Terbukti dengan adanya proses sertifikasi dan tunjangan
fungsional bagi guru non PNS paling tidak regulasi ini memberikan pencerahan
kepada guru untuk bisa lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, sarana fisik
lembaga sudah cukup baik dan hampir merata kecuali yang ada di daerah terluar
yang tentunya kita kecualikan saat ini. Semoga dengan adanya regulasi yang
jelas terhadap guru dan lembaga pendidikan ini, kedepan pendidikan Indonesia
bisa lebih baik dari saat ini.
[1] Nazarudin, Manajemen Pembelajaran implementasi Konsep,
Karakteristik dan metodologi pendidikan Agama Islam disekolah umum, (Yogyakarta
: Teras, 2007), 160.
[3] Naim, Materi Penyusunan,.1.
[4] Ngainun Naim dan Achmad Patoni, Materi Penyusunan Desain
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (MPDP PAI), (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2007), 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar